Prosedur dan Upaya Mencegah Pencemaran Laut

0
165
views
sumber: google.co.id

Mencegah pencemaran laut merupakan hal yang paling penting dijalankan oleh para penumpang awak kapal. Pencemaran dari kapal merupakan kerusakan yang terjadi di laut dampak tumpah dan keluarnya bahan. Seumpama seperti minyak, kotoran, dan sampah dari kapal.
Inilah prosedur dan upaya mencegah pencemaran laut
Pencegahan pencemaran laut ini patut dijalankan oleh nakhoda dan kesadaran dari permulaan kapal sendiri. Menurut dari ISM-Code bahwa kapal patut menjaga keselamatan lingkungan. Tujuannya agar lingkungan tak tercemar dengan metode mencontoh beberapa prosedur.
Berikut merupakan prosedur-prosedur metode mencegah pencemaran laut:

  1. Sampah
    Menurut ketentuan yang sudah ditetapi oleh metode manajemen keselamatan jika sampah dan limbah di kapal patut dikelola. Caranya merupakan dengan memilah sampah-sampah hal yang demikian. Seumpama sampah kering, sampah basah, dan sampah berminyak.
    Pun variasi-variasi sampah yang ingin dibuang ke laut juga patut diamati. Seumpama dalam format apa dan seberapa jauh jarak pembuangan dari pantai. Intinya prosedur pembuangan sampah ini patut mencontoh prosedur Annex V Marpol.
    Salah satu sampah yang tak boleh dibuang ke laut merupakan plastik. Sekiranya ingin dibuang, sampah plastik patut disimpan dan diserahkan ke penerima di darat nantinya. Pun patut dibakar terlebih dahulu, dan barulah abunya bisa dibuang.
    Tak hanya itu, seluruh aktivitas pembuangan dan pengelolaan sampah yang terjadi di atas kapal patut dicatat ke dalam buku Record Book. Anda patut tahu kabar penting ini sebelum mengajukan lamaran di lowker pelaut.
  2. Kotoran
    Untuk prosedur pembuangan kotoran di atas kapal patut mencontoh prosedur Annex IV Marpol. Prosedur hal yang demikian berisi jika selama kapal di pelabuhan, limbah akan dikumpulkan ke tanki penampung terlebih dahulu. Nantinya limbah dan kotoran yang terkumpul di tangki boleh dibuang saat kapal sudah berlayar. Dengan peraturan minimal 4 mil dari darat.
  3. Minyak
    Got kamar mesin terbukti mengandung minyak. Sehingga pembuangannya hanya diperkenankan jika memenuhi persyaratan dan prosedur Annex 1 Marpol.
    Persyaratannya merupakan air got kamar boleh dibuang setelah mencontoh pengerjaan oily water separator. Sekiranya lolos, nantinya pembuangan patut dijalankan dengan posisi minimal kapan 12 mil dari pantai.
    Sekiranya pembuangan minyak ini tak mencontoh prosedur di atas. Maka ekosistem dan biota laut akan terkena dampak segera. Sehingga ikan-ikan mati, terumbu karang rusak, dan nelayan mengalami rugi besar.
    Terlebih lagi jika minyak akan menyebar, jadinya luas wilayah yang terpapar akan semakin melebar. Sehingga semakin luas pula lingkungan laut yang tercemar. Tentunya akan semakin besar pula kerugian yang dialami oleh nelayan.
    Tumpahan minyak kapal tak hanya disebabkan oleh got kamar. Pun ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan minyak tumpah. Seumpama overflow saat bungker, selang bungker pecah, dan lambung kapal robek dampak tersangkut di karang.
    Jadi itulah tadi prosedur upaya mencegah pencemaran laut. Beratensi menjadi pelaut? Sekiranya iya kau bisa mengajukan lamaran di beberapa lowongan yang tersebar di Indonesia.

Sumber: jobpelaut.com